Ketua Pelaksana, Kak Zacky Al Makarim, mengakui bahwa persiapan PPTA tidak terlepas dari beberapa kendala, termasuk persiapan untuk demo eskul di sekolah. Meski begitu, tim panitia telah bersiap matang sejak H-3 sebelum acara dimulai, yang mengakibatkan beberapa penyesuaian jadwal dan agenda. Namun, upaya maksimal panitia memastikan acara berjalan lancar dan meriah.
"Untuk rekan-rekan panitia semua, terima kasih atas kinerja kalian. Kalian semua hebat, kalian semua bagus, untuk kedepannya semoga lebih kuat lagi chemistry (di antara kita)," ujar Kak Zacky mengapresiasi kerja keras para anggota panitia.
Ia juga menambahkan pesan kepada para peserta, agar tetap menjaga kesopanan dan perilaku dimanapun ia berada.
"Untuk para peserta, jadilah peserta didik yang mengerti tentang etika dan lebih sopan santun lagi, perlihatkan ke siapapun itu, mau siapapun itu," tambahnya.
Sesi amanat pada Upacara Api Unggun menjadi salah satu momen penuh makna dalam PPTA kali ini. Kak Yantika Dewi, M.Pd selaku Pembina Putri, mengungkapkan simbolisme di balik api unggun tersebut. "Api bermakna kobaran semangat membara, kekuatan, mengandung pertumbuhan, persaudaraan. Niatkan itikad dengan baik, belajar, dengan semangat tidak ada kata malas. Api berkorbar bermakna semangat yang membara. Api yang panas bermakna kekuatan, kekuatan bahwa dimanapun pramuka berada, tidak cengeng, apapun solusinya, di lapangan wataknya akan kelihatan, jangan jadi lemah nanti, tapi kamu harus punya kekuatan. Yang ketiga berarti persaudaraan persatuan, kalian bertemu berkelompok saling bekerja sama menguatkan, satu jiwa satu hati dalam kegiatan, jadi kita menjaga persatuan dan kesatuan dengan cara berlatih dengan kegiatan kegiatan seperti ini," ujar Kak Yantika penuh semangat kepada para peserta.
Salah satu peserta, Kak Zayyan Jaidan Albizard, mengakui bahwa PPTA kali ini menjadi pengalaman pertamanya dalam kegiatan kepramukaan. "Jujur ini pengalaman pertama saya. Dulu di SMP, saya tidak pernah mengikuti kegiatan kepramukaan karena sekolah saya masih baru, dan saya angkatan kedua. Tapi, ini merupakan pengalaman berharga bagi saya," ungkap Kak Zayyan dengan senyum.
Pesan yang menginspirasi juga disampaikan oleh Kak Muhammad Anwaruddin, Pembantu Pembina Putra. Ia menekankan pentingnya menjadi pramuka yang berguna, semangat, dan selalu dibutuhkan di mana pun berada."Jangan lupa jadi Pramuka, kenapa jangan lupa jadi pramuka? Karena, di Pramuka itu kita bisa mendapatkan apapun. Dimanapun berada, Pramuka itu harus berguna, Pramuka itu harus semangat, Pramuka itu harus selalu dibutuhkan. Jadi, tolak ukur kehidupan kita harus belajar dari Pramuka, apapun yang ada di Pramuka itu adalah miniatur kehidupan kita nantinya. Jadi jangan lelah menjadi Pramuka, karena itu akan membangun karakter kita untuk lebih baik khususnya, membangun mental kita," tegas Kak Anwaruddin kepada semua peserta dan panitia.
PPTA dengan tema SELEBRASI ini telah meninggalkan kenangan indah dan inspirasi bagi semua peserta. Semangat Kepramukaan yang berkobar di acara ini diharapkan akan terus menerangi jalan para peserta dalam berani beraksi dan menggapai mimpi untuk masa depan yang lebih gemilang.
Jurnalis: Dimas Taufiqur Rahman – 21002
Editor: Feriadi Siregar – 14007
0 Komentar