About Me

header ads

MAN Kota Sawahlunto Laksanakan Perjusami dan Pelantikan Penegak Bantara tahun 2023

 

PramukaNews | Kota Sawahlunto - Gugus Depan 02.051 Muhammad Yamin - 02.052 Rahma El Yunusia pangkalan MAN Kota Sawahlunto melaksanakan kegiatan Perjusami siswa MAN Kota Sawahlunto periode 2023 sekaligus Pelantikan Penegak Bantara bagi fase E pada Kurikulum Madrasah tahun pelajaran 2023/2024 dari Jumat - Minggu, (13-15/10/2023) bertempat di lapangan bola kaki Batu Kakok Desa Tumpuk Tangah Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto.

Menurut informasi dari Ketua Gudep Puteri Kak Yusniwati, S.Pd jumlah peserta perjusami 250 orang dan pelantikan Penegak Bantara sebanyak 90 orang dari 120 orang Fase E.

Jumlah peserta Perjusami 250 orang putra putri dan pelantikan Penegak Bantara sebanyak 90 dari 120 orang dari Fase E," tutur kakak yang akrab disapa buk Yus ini.

Masih di lokasi kegiatan ketua Gudep Putra Kak Husein Al Hafezz S.Ag menuturkan bahwa tema kegiatan tema penerapan muatan lokal wajib.

"Tema kegiatan perjusami ini adalah penerapan muatan lokal wajib adalah Pramuka sebagai wadah perbaikan karakter bagi siswa," ungkap kak Hafezz.

Kak Hafezz menyampaikan bahwa kegiatan dilaksanakan dengan berbagai macam lomba diantaranya lomba Pioneering, lomba PBB, lomba memasak untuk keluarga sehat, tapak perkemahan, dan lomba Reporter.

"Tujuan pelaksanaan kegiatan membina karakter siswa untuk yang lebih baik dan berakhlak mulia karena pada setiap kegiatan mengedepankan amal ibadah mulai dari Subuh, Magrib, Isya berjamaah dan Zuhur Ashar di tenda masing-masing karena peserta berada di lapangan," urai kakak Hafezz.

Diakhir Wawancara kak yang juga guru MAN Kota Sawahlunto ini menyampaikan harapannya untuk pelaksanaan kegiatan dan Pramuka kedepannya.

"Harapan dari pelaksanaan kegiatan ini muncul jiwa kepemimpinan yang berintegrasi sosial, berkomunikasi dengan alam, dan menciptakan siswa yang mandiri dan berprestasi untuk masa depan yang akan datang dan pesan untuk Pramuka seluruh Indonesia menselaraskan antara Undang-Undang Kepramukaan dengan aturan yang ada di kurikulum sekolah karena ada perbedaan aturan Kepramukaan dengan aturan yang ada di sekolah. Kemudian mengembalikan Pramuka kepada dasarnya kembali ke alam seperti yang dahulunya masak pakai kayu, artinya tidak dimasakkan oleh orang tua, jadi memancing siswa untuk hidup mandiri,"tutup Kakak Husein Al Hafezz.


Jurnalis : Jariri Arroah Manda 19045

Posting Komentar

0 Komentar